ENZIM
Enzim
merupakan biokatalisator yang mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut bereaksi.
Enzim yang mempunyai berat molekul yang berkisar dari kira-kira 12.000 sampai
lebih dari 1 juta. Oleh karena itu, enzim berukuran amat besar dibandingkan
dengan substrata tau gugus fungsional targetnya. Beberapa enzim hanya terdiri
dari beberapa polipeptida yang tidak mengandung gugus kimiawi selain residu
asam amino : contohnya adalah ribonuklease pankreas. Akan tetapi, enzim lain
memerlukan tambahan komponen kimia bagi aktivitasnya: komponen ini disebut
kofaktor. Jika mengandung suatu molekul organik kompleks maka disebut koenzim.
Sifat-Sifat
enzim sebagai berikut:
1. Thermolabil, mudah
rusak bila dipanaskan lebih dari 60ºC.
2. Merupakan senyawa
protein, sehingga sifat protein masih melekat pada enzim.
3. Dibutuhkan dalam
jumlah sedikit sebagai biokatalisator.
4. Bekerja dalam sel
(endoenzim) dan diluar sel (eksoenzim).
5.
Umumnya enzim bekerja mengkatalisis reaksi satu arah meskipun ada yang
mengkatalisis reaksi dua arah.
6. Bekerja spesifik, karena sisi aktif enzim
setangkup dengan permukaan substrat tertentu.
7. Umumnya enzim tidak
dapat bekerja tanpa kofaktor.
Tata
Nama Enzim
Enzim
diberi nama sesuai dengan nama substrat dan reaksi yang dikatalisis, biasanya
ditambahkan akhiran ase. Contoh:
Sitokrom oksidase, asam malat dehydrogenase. Banyak enzim yang telah dinamakan
dengan menambahkan akhiran –ase- kepada nama substratnya, akan tetapi banyak
enzim yang telah dinamakan dengan tidak menerangkan substratnya, seperti,
pepsin dan tripsin. Terdapat pula satu enzim yang sama dikenal dengan dua atau
lebih nama, atau bahwa dua enzim yang berbeda telah diberikan nama yang sama.
Suatu dasar penemuan dan penggolongan enzim secara sistematis telah dikemukakan
oleh persetujuan internasional. Sistim ini menempatkan semua enzim kedalam enam
kelas utama.
Klasifikasi
Enzim
Klasifikasi enzim secara
internasional, berdasarkan atas reaksi yang dikatalisis. Kebanyakan enzim yang
mengkatalisa pemindahan elektron, atom, atau gugus fungsional. Enzim dibagi
kedalam 6 kelas besar:
Klas
|
Tipe reaksi
|
1.
Oksidoreduktase
|
enzim yang mengkatalis reaksi
oksidasi-reduksi (memsahkan dan menambahkan elektron atau hidrogen
|
2. Transferase
(Kinase)
|
memindahkan
gugus senyawa kimia
|
3. Hidrolase
(protease, lipase,
amilase)
|
Enzim yang
mengkatalis reaksi hidrolisis (memutuskan ikatan kimia dengan penambahan air)
|
4. Ligase
(fumarase)
|
Mengkatalis
reaksi pengabungan dua senyawa yang
disertai perurairan molekul ATP (membentuk ikatan rangkap)
|
5. Isomerase
(epimerase)
|
mengkatalisir
perubahan isomer
|
6. Polimerase
(tiokinase)
|
menggabungkan
monomer-monomer sehingga terbentuk polimer
|
Karateristik
Sisi Aktif Enzim
Enzim
memiliki sisi aktif yang merupakan situs pengikatan substrat. Sisi aktif enzim
merupakan bagian kecil dari enzim, berbentuk suatu cekungan yang bersifat 3
dimensi. Substrat yang dikenal, akan diikat oleh sisi aktif enzim. Sisi aktif
enzim mempunyai 2 bagian yang penting:
§ Bagian
yang mengenal substrat dan kemudian mengikatnya.
§ Bagian
yang mengkatalisis reaksi, setelah substrat diikat oleh enzim.
Gambar sisi aktif enzim
dan asam amino yang terlibat.
Sifat-sifat Enzim
Beberapa sifat-saifat enzim sebagai berikut:
·
Enzim bersifat koloid, luas permukaan
besar, bersifat hidrofil.
·
Dapat bereaksi dengan senyawa asam maupun
basa, kation maupun anion/
·
Enzim sangat peka terhadap faktor-faktor
yang menyebabkan denaturasi protein misalnya suhu, pH dll.
·
Enzim dapat dipacu maupun di hambat
aktivitasnya
·
Enzim merupakan biokatalisator yang dalam
jumlah sedikit memacu laju reaksi tanpa merubah keseimbangan reaksi.
·
Enzim tidak ikut terlibat dalam reaksi,
struktur tetap baik sebelum maupun setelah reaksi berlangsung.
·
Enzim bermolekul besar
·
Enzimbersifat khas atau spesifik.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Kerja Enzim
Aktivitas
enzim dapat dipengaruhi beberapa faktor berikut:
1. Suhu. Suhu
optimum enzim yaitu 30ºC, minimum 0ºC dan maksimum 40ºC.
2. Logam, memacu
aktivitas enzim, misalnya Mg, Mn, Co, Fe.
3. Logam berat,
menghambat aktivitas enzim, misalnya Pb, Cu, Zn, Cd Ag
4.
pH, tergantung pada jenis enzimnya (pepsin aktif pada kondisi masam, amilase
pada kondisi netral, tripsin kondisi basa)
5.
Konsentarsi substrat, substrat yang banyak mula-mula memacu aktivitas enzim,
tetapi kemudian menghambat karena ada penumpukkan produk (feed back effect)
6.
Konsentrasi enzim, dapat memacu aktivitas enzim.
7.
Air, dapat memacu aktivitas enzim
8.
Vitamin, dapat memacu aktivitas enzim.
Enzim
Meningkatkan Kecepatan Reaksi Kimia Dengan Menurunkan Energi Aktivasi Reaksi
Enzim
adalah katalisator sejati. Molekul ini mampu meningkatkan kecepatan reaksi
kimia spesifik yang tanpa enzim akan berlangsung amat lambat. Sebagai katalis,
enzim tidak dapat mengubah titik kesetimbangan reaksi yang dikatalisisnya;
enzim juga tidak akan habis dipakai atau diubah secara permanen oleh
reaksi-reaksi ini.
Terdapat
dua cara umum dalam meningkatkan kecepatan reaksi kimia. Yang satu adalah
meningkatkan suhu, yang mempercepat gerak termal molekul, dan karenannya,
meningkatkan bagian (fraksi) molekul yang memiliki energi dalam, dengan jumlah
yang cukup untuk memasuki keadaan transisi. Biasanya, kecepatan reaksi kimia
meningkat sampai kira-kira dua kali dengan kenaikkan suhu 10ºC.
Cara
kedua untuk mempercepat reaksi kimia adalah dengan menambahkan katalisator.
Katalisator ini mempercepat reaksi kimia dengan menurunkan batas penghalang
energi. Molekul ini, ditunjukkan oleh C
bergabung dengan pereaksi A secara sementara menghasilkan senyawa atau kompleks
baru CA yang memiliki energi aktivasi yang lebih rendah dalam keadaan transisi
dibandingkan dalam keadaan transisi A pada reaksi yang tidak dikatalisa.
kompleks katalisator-pereaksi CA, lalu bereaksi membentuk produk P dengan
membebaskan katalisator bebas lalu dapat bergabung dengan molekul A yang lain
dan mengulangi siklus ini. Melalui cara demikian katalisator menurunkan energi
aktivasi reaksi-reaksi kimia dan meningkatkan fraksi molekul di dalam suatu
populasi molekul tertentu, untuk lebih cepat bereaksi persatuan waktu
dibadingkan dengan keadaan tanpa katalisator. Banyak bukti yang memperlihatkan
bahwa enzim seperti katalisator lain, juga bergabung dengan substratnya selama
siklus katalitiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar