A.
Pengertian Keanekaragaman Hayati
Indonesia
merupakan negara yang dikaruniai oleh Tuhan dengan keanekaragaman yang sangat
besar. Negara tercinta ini memiliki keanekaragaman hayati terbesar didunia
setelah negara Brazil. Banyaknya keanekaragaman yang dimiliki negara ini baik
flora maupun faunanya dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk
kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Keanekaragaman hayati
merupakan variasi atau perbedaan bentuk-bentuk makhluk hidup, meliputi perbedaan
pada tumbuhan, hewan dan mikroorganisme, materi genetik yang dikandungnya,
serta bentuk-bentuk ekosistem tempat hidup suatu makhluk hidup.
Menurut
Undang-Undang No.5 tahun1994, keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman
diantara makhluk hidup dari semua sumber, termasuk diantaranya daratan, lautan
dan ekosistem akuatik (perairan) lainnya serta komplek-komplek ekologi yang
merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies,
antara spesies dengan ekosistem.
B.
Tingkatan Keanekaragaman Hayati
Tingkat keanekaragaman hayati terdiri atas keanekaragaman gen, keanekaragaman spesie dan keanekaragaman ekositem.
1. Keanekaragaman
Gen
Keanekaragaman
gen merupakan perbedaan gen yang terjadi dalam suatu spesies makhluk hidup.
Adanya perbedaan gen dapat menyebabkan terjadinya variasi pada tiap individu
yang sejenis. Misalnya pada mangga, ada yang memiliki ukuran buah yang besar
dan ukuran buah yang kecil.
Keanekaragaman
sifat genetik yang ada pad makhluk hidup di kendalikan oleh gen-gen yang ada di
dalam kromosom yang di miliki makhluk hidup tersebut, Kromosom di dapatkan dari
kedua induknya melalui pewarisan sifat, akan tetapi gen juga dapat di pengarui
oleh kondisi lingkungan tempat hidupnya berkembang. Sebagai contoh, bibit yang
diambil dari batang induk mangga yang memiliki sifat genetik berbuah dengan
besar,dan bila ditanam pada area yang berbeda maka ada kemungkinan tidak
menghasilkan buah mangga berukuran besar seperti sifat genetik induknya.
2. Keanekaragaman Spesies
Keanekaragaman
spesies merupakan perbedaan atau keragaman pada suatu kelompok maupun komunitas
pada berbagai spesies yang hidup pada suatu habitat. Sebagai contoh
keanekaragaman spesies dapat kita lihat pada kucing, singa, harimau dan macan
tutul. Hewan-hewan tersebut termasuk dalam satu kelompok kucing, akan tetapi
memiliki fisik dan perilaku yang berbeda.
3. Keanekaragaman
Ekosistem
Ekosistem
yang berbeda dapat menunjukkan adanya keanekaragaman. Hal ini dapat dipengaruhi
kondisi lingkungan pada ekosistem tersebut. Adanya berbagai kelompok spesies
yang mampu menyesuaikan diri dengan suatu lingkungannya, kemudian mereka saling
mempengaruhi antar spesies dan spesies dengan lingkungannya. Interaksi yang
terjadi pada ekosistem yang dapat menyebabkan keanekaragaman yaitu interaksi
biotik dan interaksi abiotik.
Interaksi Biotik: Interaksi
biotik dapat terjadi pada makhluk hidup satu dengan makhluk hidup yang
lainya(baik di dalam jenisnya ataupun antar jenisnya) yang membentuk suatu
komunitas.
Interaksi Abiotik: interaksi
abiotik dapat terjadi antara mahluk hidup dengan lingkungan fisik, yaitu suhu,
cahaya dan lingkungan kimiawi, antara lain, air, mineral dan keasaman. Dengan
adanya beranekaragamnya kondisi lingkungan dan keaneka ragaman hayati, maka
terbentuklah keanekaragaman ekosistem. yang mana Tiap-tiap ekosistem memiliki
keanekaragaman makhluk hidup tertentu pula. Cotohnya, ekosistem padang rumput,
ekosistem pantai, ekosistem hutan hujan trofik, dan ekosistem air laut.
Cukup
sekian pembahasan keanekaragaman hayati dan tingkatan keanekaragaman hayati.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar