I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Karbohidrat sangat berperan penting dalam alam karena
merupakan sumber energi utama bagi manusia dan hewan. Energi manusia diperoleh
dengan mengkonsumsi makanan yang pada umumnya berasal dari tumbuhan yang
mengandung karbohidrat. Karbohidrat merupakan penyumbang kalori terbesar selain
lemak. Sebagian dari karbohidrat juga dibutuhkan tubuh untuk mempermudah proses
pencernaan contohnya selulosa. Sebagai penghasil energi, karbohidrat pasti
dibutuhkan sekecil apapun aktivitas dalam tubuh. Kebanyakan karbohidrat yang
dikosumsi manusia adalah tepung/ amilum/ pati yang ada digandum, jagung, beras,
kentang, padi, umbi, buah-buahan dan sayuran.
Polisakarida merupakan jenis karbohidrat yang banyak
mengandung unit gula, cotnohnya pati. Pati tersusun atas 20% amilosa (larut)
dan 80% amilopektin. Pati merupakan simpanan energi didalam sel-sel tumbuhan
yang berbentuk butiran-butiran kecil mikroskopis dengan diameter berkisar 5-50
nm. Pati dibentuk dari rantai glukosa melalui ikatan glikosida. Pati alam tidak
larut dalam air dingin, tetapi larut di dalam air panas membentuk cairan yang
sangat pekat seperti pasta, peristiwa ini disebut sebagai peristiwa gelatinisasi.
Isolasi pati merupakan suatu proses untuk mendapatkan
pati dari tumbuhan dengan cara memisahkan pati dari komponen lainya yang
terdapat pada tumbuhan tersebut. Pati adalah suatu karbohidrat yang berbentuk
granul yang terdapat didalam tanaman. Granul pati tersimpan di dalam biji,
umbi,akar, dan bagian dalam dari batang tanaman sebagai cadangan makanan yang
akan digunakan ketika tanaman sedanga mengalami dormansi, germinasi dan
pertumbuhan. Sumber penghasil pati salah satunya yaitu umbi-umbian.
Cadangan makanan yang tersimpan dalam umbi umumnya
adalah dalam bentuk polisakarida, dengan sedikit campuran oligosakarida dan
monosakarida. Bentuk polisakarida yang paling umum adalah pati yang merupakan
polimer dari glukosa dalam bentuk amilosa dan amilopektin. Berdasarkan latar
belakang diatas maka perlu dilakukan praktikum berjudul isolasi pati.
B.
Rumusan Masalah
Rumusan
masalah dari praktikum ini yaitu:
1. Bagaimana tahapan dalam mengisolasi pati dari ubi kayu ( Manihot utilisima), ubi jalar (Ipomea
batatas L), dan ubi talas (Colocasia
esculenta )?
2. Berapa persen pati yang terdapat pada
ubi kayu ( Manihot utilisima), ubi
jalar (Ipomea batatas L), dan ubi
talas (Colocasia esculenta L)?
C. Tujuan Praktikum
Tujuan
dari pelaksanaan praktikum ini yaitu :
1. Untuk
mengetahui tahapan dalam mengisolasi pati dari ubi kayu (Manihot utilisisma). .
2. Untuk
mengetahui persen atau jumlah pati yang tedapat pada ubi kayu (Manihot utilisisma), ubi jalar (Ipomea batatas L), dan ubi talas (Colocasia esculenta L).
D. Manfaat Praktikum
Manfaat
yang diperoleh dari praktikum ini yaitu :
1.
Dapat mengetahui tahapan dalam mengisolasi
pati dari ubi kayu (Manihot utilisisma),
ubi jalar (Ipomea batatas L), ubi
talas ( Colocasia esculenta L).
2. Dapat
mengetahui jumlah pati yang terdapat dalam ubi kayu (Manihot utilisisma), ubi jalar (Ipomea
batatas L), dau ubi talas ( Colocasia
esculenta).
II. TINJAUAN PUSTAKA
A.
Karbohidrat
Karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung
atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk
dari beberapa asam amino dan sebagian
dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohirat diperoleh dari bahan
makanan yang dikosumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makanan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung, ubi,
kentang, dan sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam.
Karbohidrat pada tumbuh-tumbuhan di bentuk dari hasil reaksi CO2 dan H2O
melalui proses fotosintesis di dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung klorofil. Energi kimia yang
terbentuk akan disimpan di dalam daun, batang, umbi, buah, dan biji-bijian
(Hutagalung, 2004).
Karbohidrat dalam bentuk gula dan pati melambangkan
bagian utama kalori total dikosumsi manusia dan bagi kebanyakan sebagian
kehidupan hewan. Karbohidrat juga merupakan pusat metabolisme tanaman hijau dan
organisme fotosintesik lain yang menggunakan energi solar untuk melakukan
sintesa karbohidrat dari C02 dan H2O. Pati dan glikogen
berperan sebagai penyedia sementara glukosa (Lehninger, 1984).
B.
Umbi – Umbian
Umbi-umbian adalah salah satu yang samgat
potensial sebagai bahan pangan sumber karbohidrat. Ubi jalar (Ipome batatas L) mulai menjadi prioritas
setalah umbi mayor lainnya, yaitu ubi kayu. Salah satu sifat kekurangan dari
pati dalam industri pengolahan pangan pada umunya adalah tidak mudah larut
dalam air dingin, sehingga berpengaruh dalam proses metabolism tubuh ( Triyono,
2007).
Ubi jalar mempunyai nama botani Ipome batatas L, tergolong famili Convolvulacea yang terdiri dari 400
spesies. Ubi jalar termasuk tanaman tropis dan dapat tumbuh dengan baik didaerah sub tropis. Umumnya ubi
jalar dibagi dalam dua golongan, yaitu ubi jalar yang berumbi keras (karena
banyak mengandung pati) dan ubi jalar yang berumbi lunak (karena banyak
mengandung air. Ubi jalar merupakan sumber energi yang baik dalam bentuk
karbohidrat. Selain karbohidrat, ubi jalar memiliki kandungan kalori, protein,
kalsium, vitamin dan lain-lain (Koswara, 2008).
C.
Isolasi Pati
Pati merupakan polisakarida hasil fotosintesis dari
tanaman hijau melalui proses fotosintesis. Pati memiliki bentuk Kristal
bergranula yang tidak larut dalam air pada temperature ruangan yang memiliki
ukuran dan bentuk bergantung pada jenis tanamanya. Pati digunakan sebagai
pengental dan penstabil dalam makanan komposisi pati pada umumnya terdiri dari
amilopektin sebagai bagian terbesar dan sisanya amilosa, dimana masing-masing
memiliki sifat-sifat alami yang berbeda yaitu 10-20% amilosa dan 80-90%
amilopektin (Niken, 2013).
Pati adalah polisakarida yang terdapat
dalam semua tanaman terutama dalam jagung, kentang, biji-bijian, ubi akar, dan
padi atau gandum. Pati bila dipanaskan dengan air akan terbentuk larutan koloid. Dalam pati
terdapat dua bagian, yaitu bagian yang larut dalam air disebut amilosa dan
bagian yang tidak larut dalam air disebut amilopektin. Amilosa dan amilopektin
bila dihidrolisis menunjukkan sifat-sifat karbonil, dan pati tersusun atas
satuan-satuan maltose. Bila pati terdapat dalam sel hidrolisis oleh enzim maka
pati akan pecah menjadi bagian lebih kecil disebut sekstrin, sehingga diperoleh
dimmer maltose (Mukaromah, 2010).
III. METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum ini
dilaksanakan pada hari selasa, 27 0ktober 2015 pukul 14.15-17.00 WITA.
Bertempat di Laboratorium Botani, Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo, Kendari.
B.
Alat Praktikum
Alat
yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 1.
Tabel 1. Alat dan kegunaan
No
|
Nama Alat
|
Kegunaan
|
1.
|
Gelas
Beker
|
Sebagai
wadah objek pengamatan
|
2.
|
Parut
|
Untuk
menghaluskan ubi kayu
|
3.
|
Gelas
ukur
|
Sebagai
tempat ubi kayu setelah ditambahkan air
|
4.
|
Kain
penyaring
|
Untuk
memisahan air dan residu ubi kayu
|
5.
|
Timbangan
analitik
|
Untuk
menimbang berat pati ubi kayu yang sudah kering
|
C.
Bahan Praktikum
Bahan
yang digunakan pada praktikum tercantum pada Tabel 2.
Tabel 2. Bahan dan Kegunaan
No
|
Nama Bahan
|
Kegunaan
|
1.
|
100
gram ubi kayu, ubi jalar dan ubi talas yang sudah di parut
|
Sebagai
objekpengamatan
|
2.
|
Etanol
95 %
|
Untuk
memisahkan air dengan pati
|
3.
|
Aquades
|
Sebagai
pelarut pati dalam ubi kayu
|
D. Prosedur Kerja
Prosedur
kerja yang dilakukan pada praktikum ini sebagai berikut:
100 gr ubi kayu
|
- Ditambahkan
10 ml air
- Di
saring dengan kain penyaring
-
Residu Ubi
|
-
Residu Ubi kayu
|
-
Cairan Keruh
|
-
Di tambahkan 25 ml etanol 95 %
-
Di endapkan cairan keruh 24 jam
- Di
pisahkan pati dari air
- Di
keringkan di dalam oven 2 menit
-
Di catat berat pati
%
Berat Pati
|
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Hasil yang diperoleh pada praktikum ini
tercantum pada Tabel 3.
B.
Analisis Data
1. Analisis data isolasi pati dari ubi
kayu (Manihot
utilissima)
Diketahui : Berat
kertas saring = 1,19
gram
Berat awal ubi = 100 gr
Berat setelah diovenkan = 17,66 gr
Ditanyakan : % berat pati = . . . . ?
Penyelesaian:
Berat
akhir ═ berat sampel – berat kertas
saring
═ 17,66
gram –
1,19 gram
═ 16,
47 gram
2.
Analisis
Data Isolasi Pati dari Ubi Jalar 1 (Ipomea batatas)
Diketahui : Berat kertas
saring = 1,22
gram
Berat awal ubi = 100 gr
Berat setelah diovenkan = 9,81 gr
Ditanyakan : % berat pati = . . . . ?
Penyelesaian:
Berat
akhir ═ berat sampel – berat kertas
saring
═ 9,81
gram –
1,22 gram
═ 8,59
gram
3.
Analisis
Data Isolasi Pati dari Ubi Jalar 2 (Ipomea batatas)
Diketahui : Berat
kertas saring = 1,16
gram
Berat awal ubi = 100 gr
Berat setelah diovenkan = 9,72 gr
Ditanyakan : % berat pati = . . . . ?
Penyelesaian:
Berat
akhir ═ berat sampel – berat kertas
saring
═ 9,72
gram –
1,16 gram
═ 8,56
gram
Rata- Rata Presentase Ubi Jalar (Ipomea batatas)
4. Analisis data Isolasi Pati dari Ubi Talas 1 (Colocasia esculenta)
Diketahui : Berat awal
pati = 100 gr
Berat akhir pati = 10,56 gr
Ditanyakan : % pati ubi talas = . . . . ?
5. Analisis data Isolasi Pati dari Ubi Talas 2 (Colocasia esculenta)
Diketahui : Berat
kertas saring = 1,16
gram
Berat awal ubi = 100 gr
Berat setelah diovenkan =11,44 gram
Ditanyakan : % berat pati = . . . . ?
Penyelesaian:
Berat
akhir ═ berat sampel – berat kertas
saring
═ 11,44
gram –
1,16 gram
═ 10,28
gram
Rata- Rata
Presentase Ubi Talas (Colocasia esculenta)
C.
Pembahasan
Isolasi pati atau ekstrasi pati merupakan suatu proses
untuk mendapatkan pati dari suatu tumbuhan dengan cara memisahkan pati dari
komponen utamanya yang terdapat pada tumbuhan tersebut. Dalam skala
laboratorium, pengisolasian pati dapat dilakukan dengan mengahaluskan sampel
dan diikuti penyaringan dan proses diakhiri dengan pengeringan dioven.
Pati adalah
suatu karbohidrat yang berbentuk granul yang terdapat di dalam organ tanaman.
Granul pati tersimpan di dalam biji, umbi, akar, dan bagian dalam dari batang
tanaman sebagai cadangan makanan yang akan digunakan ketika tanaman sedang
mengalami dormansi, germinasi dan pertumbuhan. Sumber penghasil pati salah
satunya adalah umbi-umbian. Umbi-umbian banyak bengandung komposisi kimia
seperti Karbohidrat, kalsium, protein, kalori, vitamin, lemak, fosfor, dan air.
Praktikum isolasi pati menggunakan bahan ubi jalar ubi
kayu (Manihot utilisima), ubi jalar (Ipomea batatas L), dan ubi talas (Colocasia esculenta L). Spesimen ini
terlebih dahulu dihaluskan dengan cara diparut. Kemudian di tambahkan 100 ml
air, lalu di saring dengan kain
penyaring. Residunya dibuang dan air keruhnya ditampung. Pada air keruh ini
ditambahkan etanol 95 % untuk memisahkan air dengan pati.
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui jumlah pati
pada ubi kayu (Manihot utilisima),ubi
jalar (Ipomea batatas L), dan ubi
talas (Colocasia esculenta L) dan
membandinkan jumlah persen pati pada ketiga bahan tersebut. Berat awal pati
dibagi dengan berat akhir lalu dikali
dengan 100 % maka didapat jumlah % pati. Dengan menggunakan rumus tersebut maka
diperoleh % pati pada ubi kayu yaitu 16,47 %. Pati pada ubi jalar yaitu 85,8 %
yang merupakan hasil rata-rata dari pati 1 dan pati 2. Pati pada ubi talas
yaitu 10,42 % juga termasuk hasil dari rata-rata pati 1 dan pati 2.
V.
PENUTUP
A. Simpulan
Simpulan dari praktikum
ini yaitu sebagai berikut:
1. Pati dari ubi kayu dapat di isolasi dengan cara air
keruh perasan ubi kayu (Manihot utilisima)
ditambahkan etanol 95% sehingga pati mengendap dan tidak bercampur dengan air.
Hasil endapan inilah yang disebut pati dari ubi kayu (Manihot utilisima).
2. Persentase berat pati yang diperoleh dari isolasi
pati dari ubi kayu (Manihot utilisima)
yaitu, 16,47%, ubi jalar 8,58 %, dan ubi jalar 10,42 %.
B.
Saran
Saran yang dapat di ajukan yaitu diharapkan pada semua
praktikan untuk tidak banyak bermain dalam melakukan praktikum.
DAFTAR
PUSTAKA
Hutagalung, H., 2004, Karbohidrat, Universitas Sumatra Utara, Medan.
Koswara, S., 2008, Teknologi Pengolahan Umbi-Umbian, USAID, Bogor.
Lehninger, A.L., 1984, Dasar-Dasar Biokimia, Erlangga, Jakarta.
Mukaromah,
H.A., dan Yusrin, 2010, Proses Hidrolisis Onggok Dengan Variasi Asam pada
Pembuatan Ethanol, Univesitas Muhamadiya Semarang.
Niken,
A.H., dan Adepristian, D.Y., 2013 Isolasi Amilosa dan Amilopektin dari Pati
Kentang, Jurnal Teknologi Kimia dan
Industri, 2 (3) 57-62.
Triyono,
A., 2007, Peningkatan Fungsional Pati Dari Ubi Jalar (Ipome batatas L) dengan Enzim α –Amilase ( Bacillus subtilis)
Sebagai Bahan Substitusi Pengolahan Pangan, Jurnal
Sains MIPA, 13 (1) 60-66.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar