Cari Blog Ini

Senin, 21 November 2016

Laporan Biokimia Isolasi Pati





I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karbohidrat sangat berperan penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama bagi manusia dan hewan. Energi manusia diperoleh dengan mengkonsumsi makanan yang pada umumnya berasal dari tumbuhan yang mengandung karbohidrat. Karbohidrat merupakan penyumbang kalori terbesar selain lemak. Sebagian dari karbohidrat juga dibutuhkan tubuh untuk mempermudah proses pencernaan contohnya selulosa. Sebagai penghasil energi, karbohidrat pasti dibutuhkan sekecil apapun aktivitas dalam tubuh. Kebanyakan karbohidrat yang dikosumsi manusia adalah tepung/ amilum/ pati yang ada digandum, jagung, beras, kentang, padi, umbi, buah-buahan dan sayuran.
Polisakarida merupakan jenis karbohidrat yang banyak mengandung unit gula, cotnohnya pati. Pati tersusun atas 20% amilosa (larut) dan 80% amilopektin. Pati merupakan simpanan energi didalam sel-sel tumbuhan yang berbentuk butiran-butiran kecil mikroskopis dengan diameter berkisar 5-50 nm. Pati dibentuk dari rantai glukosa melalui ikatan glikosida. Pati alam tidak larut dalam air dingin, tetapi larut di dalam air panas membentuk cairan yang sangat pekat seperti pasta, peristiwa ini disebut sebagai peristiwa gelatinisasi.
Isolasi pati merupakan suatu proses untuk mendapatkan pati dari tumbuhan dengan cara memisahkan pati dari komponen lainya yang terdapat pada tumbuhan tersebut. Pati adalah suatu karbohidrat yang berbentuk granul yang terdapat didalam tanaman. Granul pati tersimpan di dalam biji, umbi,akar, dan bagian dalam dari batang tanaman sebagai cadangan makanan yang akan digunakan ketika tanaman sedanga mengalami dormansi, germinasi dan pertumbuhan. Sumber penghasil pati salah satunya yaitu umbi-umbian.
Cadangan makanan yang tersimpan dalam umbi umumnya adalah dalam bentuk polisakarida, dengan sedikit campuran oligosakarida dan monosakarida. Bentuk polisakarida yang paling umum adalah pati yang merupakan polimer dari glukosa dalam bentuk amilosa dan amilopektin. Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu dilakukan praktikum berjudul isolasi pati.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari praktikum ini yaitu:
1. Bagaimana tahapan dalam mengisolasi pati dari  ubi kayu ( Manihot utilisima), ubi jalar (Ipomea batatas L), dan ubi talas (Colocasia esculenta )?
2. Berapa persen pati yang terdapat pada ubi kayu ( Manihot utilisima), ubi jalar (Ipomea batatas L), dan ubi talas (Colocasia esculenta L)?
C. Tujuan Praktikum
Tujuan dari pelaksanaan praktikum ini yaitu :
1.   Untuk mengetahui tahapan dalam mengisolasi pati dari ubi kayu (Manihot utilisisma).  .
2.   Untuk mengetahui persen atau jumlah pati yang tedapat pada ubi kayu (Manihot utilisisma), ubi jalar (Ipomea batatas L), dan ubi talas (Colocasia esculenta L).


D. Manfaat Praktikum
Manfaat yang diperoleh dari praktikum ini yaitu :
1.      Dapat mengetahui tahapan dalam mengisolasi pati dari ubi kayu (Manihot utilisisma), ubi jalar (Ipomea batatas L), ubi talas ( Colocasia esculenta L).
2.      Dapat mengetahui jumlah pati yang terdapat dalam ubi kayu (Manihot utilisisma), ubi jalar (Ipomea batatas L), dau ubi talas ( Colocasia esculenta).

II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Karbohidrat
Karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino  dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohirat diperoleh dari bahan makanan yang dikosumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makanan yang berasal  dari tumbuh-tumbuhan. Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung, ubi, kentang, dan sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam. Karbohidrat pada tumbuh-tumbuhan di bentuk dari hasil  reaksi CO2 dan H2O melalui proses fotosintesis di dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan  yang mengandung klorofil. Energi kimia yang terbentuk akan disimpan di dalam daun, batang, umbi, buah, dan biji-bijian (Hutagalung, 2004).
Karbohidrat dalam bentuk gula dan pati melambangkan bagian utama kalori total dikosumsi manusia dan bagi kebanyakan sebagian kehidupan hewan. Karbohidrat juga merupakan pusat metabolisme tanaman hijau dan organisme fotosintesik lain yang menggunakan energi solar untuk melakukan sintesa karbohidrat dari C02 dan H2O. Pati dan glikogen berperan sebagai penyedia sementara glukosa (Lehninger, 1984).
B. Umbi – Umbian
Umbi-umbian adalah salah satu yang samgat potensial sebagai bahan pangan sumber karbohidrat. Ubi jalar (Ipome batatas L) mulai menjadi prioritas setalah umbi mayor lainnya, yaitu ubi kayu. Salah satu sifat kekurangan dari pati dalam industri pengolahan pangan pada umunya adalah tidak mudah larut dalam air dingin, sehingga berpengaruh dalam proses metabolism tubuh ( Triyono, 2007).
Ubi jalar mempunyai nama botani Ipome batatas L, tergolong famili Convolvulacea yang terdiri dari 400 spesies. Ubi jalar termasuk tanaman tropis dan dapat tumbuh  dengan baik didaerah sub tropis. Umumnya ubi jalar dibagi dalam dua golongan, yaitu ubi jalar yang berumbi keras (karena banyak mengandung pati) dan ubi jalar yang berumbi lunak (karena banyak mengandung air. Ubi jalar merupakan sumber energi yang baik dalam bentuk karbohidrat. Selain karbohidrat, ubi jalar memiliki kandungan kalori, protein, kalsium, vitamin dan lain-lain (Koswara, 2008).
C. Isolasi Pati
Pati merupakan polisakarida hasil fotosintesis dari tanaman hijau melalui proses fotosintesis. Pati memiliki bentuk Kristal bergranula yang tidak larut dalam air pada temperature ruangan yang memiliki ukuran dan bentuk bergantung pada jenis tanamanya. Pati digunakan sebagai pengental dan penstabil dalam makanan komposisi pati pada umumnya terdiri dari amilopektin sebagai bagian terbesar dan sisanya amilosa, dimana masing-masing memiliki sifat-sifat alami yang berbeda yaitu 10-20% amilosa dan 80-90% amilopektin (Niken, 2013).
Pati adalah polisakarida yang terdapat dalam semua tanaman terutama dalam jagung, kentang, biji-bijian, ubi akar, dan padi atau gandum. Pati bila dipanaskan dengan air  akan terbentuk larutan koloid. Dalam pati terdapat dua bagian, yaitu bagian yang larut dalam air disebut amilosa dan bagian yang tidak larut dalam air disebut amilopektin. Amilosa dan amilopektin bila dihidrolisis menunjukkan sifat-sifat karbonil, dan pati tersusun atas satuan-satuan maltose. Bila pati terdapat dalam sel hidrolisis oleh enzim maka pati akan pecah menjadi bagian lebih kecil disebut sekstrin, sehingga diperoleh dimmer maltose (Mukaromah, 2010).

III. METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari selasa, 27 0ktober 2015 pukul 14.15-17.00 WITA. Bertempat di Laboratorium Botani, Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo, Kendari.
B. Alat  Praktikum
Alat yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 1.
Tabel 1. Alat dan kegunaan
No
Nama Alat
Kegunaan
1.
Gelas Beker
Sebagai wadah objek pengamatan
2.
Parut
Untuk menghaluskan ubi kayu
3.
Gelas ukur
Sebagai tempat ubi kayu setelah ditambahkan air
4.
Kain penyaring
Untuk memisahan air dan residu ubi kayu
5.
Timbangan analitik
Untuk menimbang berat pati ubi kayu yang sudah kering

C. Bahan Praktikum
Bahan yang digunakan pada praktikum tercantum pada Tabel 2.
Tabel 2. Bahan dan Kegunaan
No
Nama Bahan
Kegunaan
1.
100 gram ubi kayu, ubi jalar dan ubi talas yang sudah di parut
Sebagai objekpengamatan
2.
Etanol 95 %
Untuk memisahkan air dengan pati
3.
Aquades
Sebagai pelarut pati dalam ubi kayu





D. Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini sebagai berikut:
100 gr ubi kayu
 


-  Ditambahkan 10 ml air
-  Di saring dengan kain penyaring
- 
Residu Ubi
Di tampung cairan keruh


- 
Residu Ubi kayu
Di ulangi step 1


- 
Cairan Keruh
Di ulangi step 1


-   Di tambahkan 25 ml etanol 95 %
-  Di endapkan cairan keruh 24 jam
-   Di pisahkan pati dari air
-   Di keringkan di dalam oven 2 menit
-   Di catat berat pati

% Berat Pati



IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Hasil yang diperoleh pada praktikum ini tercantum pada Tabel 3.
B. Analisis Data
1.      Analisis data isolasi pati dari ubi kayu (Manihot utilissima)
Diketahui : Berat kertas saring = 1,19 gram
Berat awal ubi        = 100 gr
Berat setelah diovenkan = 17,66 gr
Ditanyakan : % berat pati = . . . . ?
Penyelesaian:
            Berat akhir  ═ berat sampel – berat kertas saring
                       17,66 gram 1,19 gram
                       16, 47 gram

2.      Analisis Data Isolasi Pati dari Ubi Jalar 1 (Ipomea batatas)
  Diketahui : Berat kertas saring = 1,22 gram
Berat awal ubi        = 100 gr
Berat setelah diovenkan = 9,81 gr
Ditanyakan : % berat pati = . . . . ?
Penyelesaian:
            Berat akhir  ═ berat sampel – berat kertas saring
                       9,81 gram 1,22 gram
                       8,59 gram
3.      Analisis Data Isolasi Pati dari Ubi Jalar 2 (Ipomea batatas)
Diketahui : Berat kertas saring = 1,16 gram
Berat awal ubi        = 100 gr
Berat setelah diovenkan = 9,72 gr
Ditanyakan : % berat pati = . . . . ?
Penyelesaian:
            Berat akhir  ═ berat sampel – berat kertas saring
                       9,72 gram 1,16 gram
                       8,56 gram
Rata- Rata Presentase Ubi Jalar (Ipomea batatas)
4.      Analisis data Isolasi Pati dari Ubi Talas 1 (Colocasia esculenta)
            Diketahui : Berat awal pati = 100 gr
               Berat akhir pati = 10,56 gr
   Ditanyakan : % pati ubi talas = . . . . ?
5.      Analisis data Isolasi Pati dari Ubi Talas 2 (Colocasia esculenta)
Diketahui : Berat kertas saring = 1,16 gram
Berat awal ubi        = 100 gr
Berat setelah diovenkan =11,44 gram
Ditanyakan : % berat pati = . . . . ?
Penyelesaian:
            Berat akhir  ═ berat sampel – berat kertas saring
                       11,44 gram 1,16 gram
                       10,28 gram
     Rata- Rata Presentase Ubi Talas  (Colocasia esculenta)
C. Pembahasan
Isolasi pati atau ekstrasi pati merupakan suatu proses untuk mendapatkan pati dari suatu tumbuhan dengan cara memisahkan pati dari komponen utamanya yang terdapat pada tumbuhan tersebut. Dalam skala laboratorium, pengisolasian pati dapat dilakukan dengan mengahaluskan sampel dan diikuti penyaringan dan proses diakhiri dengan pengeringan dioven.
Pati adalah suatu karbohidrat yang berbentuk granul yang terdapat di dalam organ tanaman. Granul pati tersimpan di dalam biji, umbi, akar, dan bagian dalam dari batang tanaman sebagai cadangan makanan yang akan digunakan ketika tanaman sedang mengalami dormansi, germinasi dan pertumbuhan. Sumber penghasil pati salah satunya adalah umbi-umbian. Umbi-umbian banyak bengandung komposisi kimia seperti Karbohidrat, kalsium, protein, kalori, vitamin, lemak, fosfor, dan air.
Praktikum isolasi pati menggunakan bahan ubi jalar ubi kayu (Manihot utilisima), ubi jalar (Ipomea batatas L), dan ubi talas (Colocasia esculenta L). Spesimen ini terlebih dahulu dihaluskan dengan cara diparut. Kemudian di tambahkan 100 ml air, lalu  di saring dengan kain penyaring. Residunya dibuang dan air keruhnya ditampung. Pada air keruh ini ditambahkan etanol 95 % untuk memisahkan air dengan pati.
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui jumlah pati pada ubi kayu (Manihot utilisima),ubi jalar (Ipomea batatas L), dan ubi talas (Colocasia esculenta L) dan membandinkan jumlah persen pati pada ketiga bahan tersebut. Berat awal pati dibagi dengan berat akhir  lalu dikali dengan 100 % maka didapat jumlah % pati. Dengan menggunakan rumus tersebut maka diperoleh % pati pada ubi kayu yaitu 16,47 %. Pati pada ubi jalar yaitu 85,8 % yang merupakan hasil rata-rata dari pati 1 dan pati 2. Pati pada ubi talas yaitu 10,42 % juga termasuk hasil dari rata-rata pati 1 dan pati 2.





V. PENUTUP
A. Simpulan
Simpulan dari praktikum ini yaitu sebagai berikut:
1. Pati dari ubi kayu dapat di isolasi dengan cara air keruh perasan ubi kayu (Manihot utilisima) ditambahkan etanol 95% sehingga pati mengendap dan tidak bercampur dengan air. Hasil endapan inilah yang disebut pati dari ubi kayu (Manihot utilisima).
2. Persentase berat pati yang diperoleh dari isolasi pati dari ubi kayu (Manihot utilisima) yaitu, 16,47%, ubi jalar 8,58 %, dan ubi jalar 10,42 %.
B. Saran
Saran yang dapat di ajukan yaitu diharapkan pada semua praktikan untuk tidak banyak bermain dalam melakukan praktikum.

DAFTAR PUSTAKA
Hutagalung, H., 2004, Karbohidrat, Universitas Sumatra Utara, Medan.
Koswara, S., 2008, Teknologi Pengolahan Umbi-Umbian, USAID, Bogor.
Lehninger, A.L., 1984, Dasar-Dasar Biokimia, Erlangga, Jakarta.
Mukaromah, H.A., dan Yusrin, 2010, Proses Hidrolisis Onggok Dengan Variasi Asam pada Pembuatan Ethanol, Univesitas Muhamadiya Semarang.
Niken, A.H., dan Adepristian, D.Y., 2013 Isolasi Amilosa dan Amilopektin dari Pati Kentang, Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, 2 (3) 57-62.
Triyono, A., 2007, Peningkatan Fungsional Pati Dari Ubi Jalar (Ipome batatas L) dengan Enzim α –Amilase ( Bacillus subtilis) Sebagai Bahan Substitusi Pengolahan Pangan, Jurnal Sains MIPA, 13 (1) 60-66.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar