Cari Blog Ini

Jumat, 18 November 2016

Laporan Praktikum Adaptasi Ikan Mujair (Oroechromis mossambicus) terhadap Perubahan Suhu dan Salinitas



I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisme yang berhasil bertahan hidup mencerminkan organisme tersebut mampu menyesuaikan diri terhadap keseluruhan toleransinya dari variable lingkungan yang dihadapi organisme tersebut. Adaptasi tersebut berupa respon morfologi, fisiologi, dan tingkah laku. Organisme yang mempunyai toleransi besar terhadap perubahan suhu di sebut euriterm, sebaliknya organisme yang mempunyai toleransi kecil terhadap perubahan suhu disebut stenoterm.
Organisme akuatik memerlukan lingkungan untuk melangsungkan kehidupannya. Lingkungan hidup organisme akuatik selalu mengalami perubahan yang berfluktuasi yang disebabkan oleh lingkungan itu sendiri ataupun akibat dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Beberapa variabel lingkungan yang dapat berubah dari waktu ke waktu contohnya seperti suhu, pH, salinitas, deterjen dan kekeruhan. Perubahan kondisi lingkungan tersebut dapat berubah secara harian, mempengaruhi kehidupan organisme akuatik baik secara fisiologis, tingkah laku, biokimia, maupun struktur tubuhnya yang mana perlu untuk kita ketahui.
Organisme akuatik salah satunya yaitu ikan mujair (Oreochromis mossambicus). Ikan mujair (Oreochromis mossambicus) memiliki kisaran toleransi terhadap perubahan lingkungan, baik perubahan suhu maupun salinitas. Suhu yang relative tinggi, membuat ikan mengalami kenaikan kecepatan respirasi. Hal ini dapat diamati dari pergerakan operculum ikan. Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan praktikum Adaptasi Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) Terhadap Perubahan Suhu dan Salinitas.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum ini yaitu bagaimana adaptasi ikan mujair (Oreochromis mossambicus) terhadap perubahan suhu dan salinitas?
C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan praktikum ini yaitu untuk mengetahui adaptasi ikan mujair (Oreochromis mossambicus) terhadap perubahan suhu dan salinitas?
D. Manfaat Praktikum
Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan praktikum ini yaitu dapat mengetahui adaptasi ikan mujair (Oreochromis mossambicus) terhadap perubahan suhu dan salinitas?


II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus)
Ikan mujair (Oreochromis mossambicus) merupakan organisme perairan air tawar yang dapat bertahan terhadap perubahan kondisi lingkungan perairan, diantaranya kadar oksigen yang rendah dan perubahan salinitas yang cukup ekstrim. Ikan mujair telah beradptasi luasi di Indonesisa berkat kemampuan berembangbiaknya yang cepat. Ikan mujair dapat digunakan sebagai hewan uji untuk diketahui sintasannya dalam suatu perairan (Suyantri, 2010).
Ikan mujair memiliki bentuk badan memanjang dan agak pipih, sisiknya berwarna coklat samapi coklat kehijau-hijauan, atau coklat kehitam-hitaman tergantung pada lingkungan hidupnya. Ikan mujair termasuk ikan yang rakus dan pemakan segalanya, sehingga dapat hidup didataran rendah ataupun pegunungan. Ikan mujair sering berkembang biak sehingga berat tubuhnya hanya dapat mencapai berat 80-140 gr (Murtidjo, 2001).
Ciri khas dari ikan mujair yaitu dagu berwarna kekuning-kuningan dan tanda tersebut biasanya akan terlihat lebih jelas pada ikan jantan yang sudah dewasa. Ikan mujair hidup diperairan tawar, seperti danau, wadu, dan rawa. Toleransinya yang luas terhadap salinitas, menyebabkan ikan ini juga dapat hidup di air payau dan air laut. Ikan mujair bersifat herbivore, tetapi ikan ini juga mengkonsumsi detritus, crustacean, benthos, dan berbagai bentuk makanan suplemen yang ada di air (Setianto, 2012).
B. Adaptasi Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus)
Kapasitas adaptif ikan mujair terhadap salinitas yang berbeda tergantung pada fungsi osmoregulasi terpada berbagai organ terutama insang, saluran pencernaan, dan ginjal. Adaptasi ikan mujair terhadap salinitas tinggi melibatkan beberapa perubahan fungsional sel-sel klorida (CCS) pada epitel insang dan aktivitas Na+-K+-ATPase. Ikan mujair memiliki toleransi terhadap kualitas perairan yang buruk dan oksigen  yang rendah (Marassabessy, 2015).
C. Pengaruh Salinitas terhadap Morfologi dan Fisiologi pada Ikan
Salinitas berpengaruh terhadapa osmoregulasi dari ikan serta berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan kesuburan telur. Terdapat beberapa beberapa organ yang berperan dalam tekanan osmotik sebagai akibat pengaruh salinitas pada ikan yaitu, ginjal, insang, dan saluran pencernaan. Laju respirasi ikan merupakan suatu parameter respon fisiologis ikan terhadap salinitas (Retnami, 2007).


III. METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Pratikum Adaptasi Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) Terhadap Perubahan Suhu dan Salinitas dilaksanakan pada hari Rabu, 6 April 2016, pukul 07-30 – 11.00. Bertempat di Laboratorium Komputasi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo, Kendari.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 1.
Tabel 1. Alat dan Kegunaan
No
Nama Bahan
Kegunaan
1.
Akuarium
Untuk menyimpan ikan
2.
Stopwatch
Untuk menghitung waktu
3.
Hot plate
Untuk memanaskan air
4.


5.
Gelas beker
Sebagai wadah untuk memanaskan air
6.
Timbangan
Untuk menimbang ikan

2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 2.
Tabel 2. Bahan dan Kegunaan
No
Nama Bahan
Kegunaan
1.
Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus)
Sebagai objek pengamatan
2.
Garam


C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan  pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
a. Pengaruh Salinitas
1. Menyiapkan wadah akuarium sebanyak 2 buah.
2. Memasukkan air ke dalam masing-masing akuarium secukup.
3. Memasukkan 1 ekor ikan mujair (Oreochromis mossambicus) ke dalam masing-masing akuarium.
4. Menghitung jumlah gerakan operculum selama 1 menit pertama sebagai perlakuan control, kemudian memasukkan garam 25 gram perlakuan pertama, 50 gram perlakuan kedua, dan 100 gram perlakuan ketiga.
b. Pengaruh suhu
1. Menyiapkan wadah akuarium sebanyak 2 buah.
2. Memasukkan air ke dalam masing-masing akuarium secukup.
3. Memasukkan 1 ekor ikan mujair (Oreochromis mossambicus) ke dalam masing-masing akuarium.
4. Menghitung jumlah gerakan operculum selama 1 menit pertama sebagai perlakuan control, kemudian menambahkan air panas hingga suhu akuarium 25ºC sebagai perlakuan 1 dan 43 ºC sebagai perlakuan 2.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum ini, tercantum pada Tabel berikut:
1.      Perubahan Salinitas
No.
Konsentrasi garam (gram)
Jumlah gerakan operculum/menit
Akuarium A
Akuarium B
1
0
73
71
2
25
80
64
3
50
85
71
4
100
99
77

2.      Perubahan Suhu
No.
Suhu air (oC)
Jumlah gerakan operculum/menit
Akuarium A
Akuarium B
1
28
87
99
2
43
70
50

3.      Salinitas
No
Konsentrasi garam (gram)
Salinitas air akuarium A dan B ( %o)
1
25
0,07
2
50
0,08
3
100
0,09

B. Pembahasan
Adaptasi merupakan kemampuan individu untuk mengatasi keadaan lingkungan dan menggunakan sumber-sumber alam untu mempertahankan hidupnya. Adaptasi yang dilakukan pada ikan mujair (Oreochromis mossabincus) terhadap perubahan lingkungan baik perubahan suhu dan salinitas, dapat dilihat dari gerakan operculum ikan tersebut. Perubahan suhu dan salinitas akan menimbulkan beberapa akibat pada ikan misalnya kecepatan reaksi kimia meningkat atau menurun, sehingga gerakan operculum ikan akan berbeda.
Praktikum adaptasi ikan mujair (Oreochromis mossabincus) terhadap suhu dan salanitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui adaptasi ikan mujair (Oreochromis mossabincus) terhadap suhu dan salanitas. Pengamatan ini dilakukan dengan melihat gerakan operculum ikan mujair (Oreochromis mossabincus) pada perlakuan yang berbeda.  Hasil pengamatan pada praktikum ini menunjukkan perubahan salinitas semakin tinggi konsentrasi garam dalam satuan gram, semakin banyak gerakan operculumnya dalam waktu 1 menit. Sedangkan pada perubahan suhu semakin panas suhu air, semakin sedikit gerakan operculum ikan.
Pengamatan pada perubahan salinitas, pertama dilakukan perlakuan kontor selama satu menit dengan hasil gerakan operculum ikan mujair sebanyak 73 pada akuarium A dan 71 pada akuarium B. Perlakuan selanjutnya, dengan menambahkan 25 gr garam pada masing-masing akuarium, jumlah gerakan operkulam ikan mujair pada akuarium A 80 kali, sedangan akuarium B 64 kali pergerakan operkulum ikan. Perlakuan ketiga dengan menambahkan kesontrasi garam yaitu 50 gr. Jumlah operkulum ikan mujair yang diperoleh 85 kali pada akuarium A dan 71 kali pada akuarium B. Perlakuan terakhir dengan menambahkan 100 gr garam, hasil yang diperoleh yaitu 99 kali pada akuarium A dan 77 kali akuarium B.
Jumlah gerakan operukulum  ikan mujair yang diperoleh pada pengamatan ini, semakin tinggi konsentrasi garam, maka semakin banyak gerakan operculum ikan mujair dalam waktu satu menit. Nurhayati (2004), menyatakan bahwa frekuensi membuka serta menutupnya operkulum pada ikan mujair terjadi lebih sering pada setiap kenaikan suhu. Hasil pengamatan pada praktikum ini sesuai dengan teori yang didapatkan.
Pengamatan adapatsi ikan mujair terhadap perubahan suhu, perlakuan pertama dengan memasukkan ikan mujair kedalam akuarium dengan suhu air 28 ºC Jumlah gerakan operkulumikan ikan mujair pada akuarium A sebanyak 87 kali, sedangan pada akuarium B 99 kali. Perlakuan kedua dengan suhu air 43ºC, jumlah operculum ikan mujair yang diperoleh 70 kali pada akuarium A dan 50 kali pada akuarium B. Jumlah gerakan operkulum pada perubahan suhu, semakin tinggi suhu lingkungannya maka semakin lambat gerakan operkulummnya.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum ini yaitu adaptasi ikan mujair (Oreochromis mossambica) terhadap perubahan suhu dan salinitas, semakin tinggi suhu lingkungan maka semakin sedikit jumlah gerakan operkulum ikan mujair, Sedangkan semakin tinggi salinitas lingkungan maka semakin banyak gerakan operculum ikan mujair.
B. Saran
Saran yang diajukan pada praktikum ini yaitu diharapkan kepada seluruh praktikan  untuk selalu bekerja sama dalam melakukan praktikum.

DAFTAR PUSTAKA
Marassabessy, D,M., Pengadaptasian Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus Dalam Air Laut Sebagai Alternatif Umpan Hidup Dalam Menunjang Perikanan Huhate, Oseonologi dan Limnologi di Indonesia, 1(3),279-290

Murtidjo, A,B., Beberapa Metode Pembenihan Ikan Air Tawar, Kanisius, Yogyakarta

Suyantri, E., Aunurohim., Abdulgani, N., 2010, Sintasan (Survival Rate) Ikan Mujair (Oreochromis mossambica) Secara In-situ di Kali Mas Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Setianto, A, 2012, Sistematik dan Morfologi Ikan Mujair, Universitas Sumatera Utara, Medan

Retnami, T,H., Abdulgani, N., 2007, Pengaruh Salinitas Terhadap Kandungan Protein dan Pertumbuhan Ikan Bawal Bintang (Trachinotus blochii), Institut Teknologi, Sepuluh Nopember, Surabaya








Tidak ada komentar:

Posting Komentar